Artikel
BUDAYA SUKU JAWA MEMPENGARUHI BUDAYA
INDONESIA
Dari segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara baik aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan dan
keamanan.
Dalam
kehidupan bermasyakat, bangsa Indonesia yang meliputi banyak suku bangsa dengan
segala macam kekayaan adat-istiadat,
bahasa, agama dan budaya serta
dilengkapi sumber daya alam yang melimpah atas anugerah dari Tuhan semesta
alam.
Dalam
kehidupan kehidupan berbangsa, bangsa Indonesia yang telah melalui berbagai
ujian mulai jaman ke-emasan dari Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit
hingga jaman penjajahan bangsa kulit putih sampai dengan terbentuknya satu bangsa yaitu bangsa Indonesia
Dalam
kehidupan bernegara, bangsa Indonesia yang telah merdeka sejak tanggal 17
agustus 1945 bebas dari belenggu penjajah dalam arti bebas yang sebenarnya
benar-benar tidak terpengaruh oleh negara manapun didunia.Wilayahnya sangat
luas dari Sabang sampai Merauke dan terbagi dalam tiga pembagian wilayah waktu.
Bangsa Indonesia
yang berdasarkan pada:
1.Dasar
Pancasila sebagai dasar negara
2.Dasar UUD
1945 sebagai penyelenggaran negara
UUD 1945
yang terdiri dari tiga bagian; (1)Pembukaan UUD 1945;(2) Batang
tubuh/Isi;dan(3) Penutup
Didalam
pembukaan UUD 1945 pada alinea IV tercantum tujuan/Fungsi negara:
1.Tujuan/fungsi
hankam; negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
2.Tujuan/fungsi
ekonomi; negara memajukan kesejahteraan umum
3.Tujuan/fungsi
sosbud; negara mencerdaskan kehidupan bangsa
4.Tujuan/fungsi
politik; negara ikut melaksanakan ketertiban dunia
I.PENGERTIAN
Budaya berasal dari dua suku kata;
budi dan daya
Budi yang
berarti akal, pikiran, dan Daya yang artinya kemampuan melakukan sesuatu
Budidaya
yang berarti usaha akal yang bermanfaat dan memberi hasil yang baik
Berbudaya
yang berarti juga berkebiasaan
Kita menoleh
kebelakang sejenak bahwa diatas telah di munculkan Kerajaan Sriwijaya dan
Kerajaan Majapahit dimana diantara dua Kerajaan, Kerajaan Majaphitlah yang
berdiri lama dan kekuasaannya mempengaruhi seluruh wilayah nusantara
Kerajaan
Majapahit dapat dikatakan kerajaan nusantara dan kebetulan berdiri di Jawa maka
mau tidak mau mempengaruhi suku jawa dalam kehidupan/ budayanya
II.Tujuan
Berbudaya bertujuan untuk memperoleh
manfaat dari usaha akal sehat dan
memberikan hasil yang baik untuk kehidupan masa sekarang dan masa depan
Budaya jawa
tidak dapat dilepaskan dengan budaya wayang/ bayang
Dalam dunia
Wayang/bayang memiliki 2 bagian;
1.Tempat kahyangan
yaitu tempatnya para dewa
2.a.Tempat
ngarcopodho yaitu tempatnya para satriyo ditemani para dewa yang baik
b.Tempat ngarcopodho yaitu tempatnya para
angkara murka ditemani para dewa yang jelek
Para dewa
yang pengaruhnya besar menempati di kahyangan diantaranya:
1.Batoro Guru
(Kepala para Dewa)
2.Batoro
Narada/Sekjen para Dewa (Dewa pengikuti tabiat yang baik)
3.Batari
Durga/ Putra Batoro Guru (Dewa pengikut tabiat yang jelek)
Dewa yang
lain kurang berpengaruh dalam kehidupan manusia
Para Dewa
yang pengarunya besar menempati ngarcopodo menemani para satriyo
(Punokawan);digambarkan oleh Kyai Semar, Ki Lurah Gareng, Ki Lurah Petruk, dan Ki
Lurah Bagong
Para Dewa
yang pengarunya besar menempati ngarcopodo menemani para angkoro murko (Punokawan);digambarkan
oleh Kyai Togog dan Ki Lurah Bilung
Episode
1(satu)
WAYANG LEBAY
mengikuti juga zaman Reformasi
Para Dewa di
Kahyangan sedang rapat dinas yang I dipimpin langsung oleh Kepala Dewa / Batoro
Guru.
Batoro Guru
; selamat pagi ya para Dewa semua, apa kabarmu
Semua para
Dewa; selamat pagi ya, Guru ; kabarku baik-baik semua atas doamu ya,Guru
Batoro Guru;
semenjak para Satriyo pangembating projo sudah kemabali kealam kelanggengan,
kira-kira siapa lagi yang kita jadikan panutan di ngarcopodo wahai para Dewa.
Semua para
Dewa; terserah semua padamu, wahai Guru
Sangyang Batari
Durgo mengusulkan ; wahai Pukulun Batoro Guru pimpinan sidang yang mulia. Aku punya
usul, supaya kelompoku saja yang menjadi panutan di ngarcopodo sebab aku punya
kelompok yang banyak, besar, kuat dan kaya-kaya serta bisa merekayasa ngarcopodo
biar tambah ramai dan indah
Batoro
Narodo tidak mau ketinggalan juga
mengusulkan; wahai pimpinan sidang Adi Guru, aku juga punya uneg-uneg nih, biar
kelompoku saja yang dijadikan panutan sebab kelompoku sedikit lebih efektif dan
efisien dalam menggunakan dana, sisa dananya
bisa ditabung setelah dana itu
diprogramkan kepada para masyarakat kecil dan para petani sebab petani
pengahasil bahan pangan, sedang kekuatan masyarakat kecil bila dikumpulkam
menjadi kekuatan penyangga negara
Batoro Guru:
diam sejenak, merenungkan usul dari Sangyang Batari Durga dan Kakang Narodo,
memilih usul Sangyang Batari Durgo ngarcopodo tambah ramai tapi ramainya demo,
memilih uneg-unegnya Kakang Narodo ngarcopodo sepi, tenterem ayem toto-titi
Sidang para
Dewa dibubarkan dan para dewa kembali ketempatnya masing-masing
Botoro guru
dalam kesunyian diliputi oleh dua
pilihan yang antagonis, pada akhirnya berketetapanlah
Para Dewa di
Kahyangan sedang rapat dinas yang II juga dipimpin langsung oleh Kepala Dewa /
Batoro Guru.
Batoro Guru
; selamat pagi ya para Dewa semua, apa kabarmu
Semua para
Dewa; selamat pagi ya, Guru ; kabarku baik-baik semua atas doamu ya,Guru
Batoro Guru
bersabda ; wahai para dewa yang berbahagia aku akan menurunkan wahyu keramaian
nanti pada saatnya aku turunkan Wahyu ketenteraman ( toto-titi tenterem kerto raharjo gemah
ripah loh jinawi esuk-esuk nemu getuk )
Sesuai
dengan namnya wahyu keramaian maka wahyu itu dimenangkan oleh Sangyang Batari
Durgo
Batari Durgo
berkata: terima kasih pukulun Batoro Guru kelompokkulah yang membawa kemenangan,
maka aku akan memberikan wahyu keramaian ini kepada kelompoku yang berujud para
angkoro murko
Batoro
Narodo protes; wahai adi Guru kalau
memang yang diturunkan wahyu keramaian
bukan wahyu ketentraman lebih baik aku tidak usah jadi sekjennya para
dewa biar aku turun di ngarcopodo dan berteman dengan Kakang Semar dkk
Sangyang
Batari Durgo turun di ngarcopodo
Pertama-tama yang ditemui Sangyang Batari Durgo adalah Kyai
Togog dan Ki Lurah Bilung
Pertemuan pertama, terjadilah percakapan antara Sangyang
Batari Durgo dengan Kyai Togog dan Ki Lurah
Bilung
Sangyang Batari Durgo: Selamat pagi Kyai Togog dan Ki Lurah
Bilung, apa kabarmu
Kyai Togog: Selamat pagi pukulun, kabarku baik-baik saja
Kyai Togog: Kadingaren pukulun menemui hamba, ada kabar apa
gerangan
Ki Lurah Bilung: nylonong berkata, pukulun akan bagi-bagi
uang dan jajanan
Kyai Togog: hus, Lung kamu jangan bicara se-enaknya dihadapan
pukulun, ndak kualat
Sangyang Batari Durgo: Sangyang Giri Noto/Batoro Guru telah
menurunkan Wahyu keramaian yang mendapatkan wahyu keramaian itu aku, Togog
Ketahuilah Togog dan Bilung bahwa wahyu keramaian itu dapat mempengaruhi kahanan
di dunia, dunia akan menjadi ramai.
Sangyang Batari Durgo; Ada berapa Togog pekerjaan yang ada di
dunia ini ?
Ki lurah Bilung nylonong: Ada satu pukulun, yang penting
bekerja
Kyai Togog; Lung, kamu
kok yang jawab, yang ditanya siapa ? hee
Kyai Togog; + 36 pekerjaan pukulun
Sangyang Batari Durgo; Togog, yang dibuat ramai duluan yang
duitnya banyak, Gog
Kyai Togog; Lung, mana yang duitnya banyak ya ?, Lung kita
buat ramai
Ki lurah Bilung; Jual beli beras, Kyaine
Kyai Togog; wah, kalau begitu Bulog dulu kita kerjain
Ki lurah Bilung; yak oke, Kyaine
Sangyang Batari Durgo; Togog, yang berikutnya yang duitnya banyak, Gog
Kyai Togog; Lung, mana yang duitnya banyak ya ?, Lung kita
buat ramai
Ki lurah Bilung; Bank,itu tempat duit, Kyaine
Kyai Togog; wah, kalau begitu Bank kita kerjain
Ki lurah Bilung; yak oke, Kyaine
Sangyang Batari Durgo; Togog, yang berikutnya yang duitnya banyak, Gog
Kyai Togog; Lung, mana yang duitnya banyak ya ?, Lung kita
buat ramai
Ki lurah Bilung; kita jual aset negara yang bernama BUMN,itu
kita akan mendapat duit banyak, Kyaine
Kyai Togog; wah, kalau begitu BMN kita kerjain
Ki lurah Bilung; yak oke, Kyaine
Sangyang Batari Durgo; Togog, yang berikutnya yang duitnya banyak, Gog
Kyai Togog; Lung, mana yang duitnya banyak ya ?, Lung kita
buat ramai
Ki lurah Bilung; TKI dan TKW,itu tempat duit, Kyaine
Kyai Togog; wah, kalau begitu TKI dan TKW kita kerjain
Ki lurah Bilung; yak oke, Kyaine
Sangyang Batari Durgo; Togog, yang berikutnya yang duitnya banyak, Gog
Kyai Togog; Lung, mana yang duitnya banyak ya ?, Lung kita
buat ramai
Ki lurah Bilung; di pengadilan,tempat jual beli hukum, Kyaine
Kyai Togog; wah, kalau begitu di pengadilan kita kerjain
Ki lurah Bilung; yak oke, Kyaine
Sangyang Batari Durgo; Togog, yang berikutnya yang duitnya banyak, Gog
Kyai Togog; Lung, mana yang duitnya banyak ya ?, Lung kita
buat ramai
Ki lurah Bilung; mafia narkoba,tempat jual beli narkoba,
Kyaine
Kyai Togog; wah, kalau begitu kita bangun pabrik narkoba
Ki lurah Bilung; yak oke, Kyaine
Sangyang Batari Durgo; Togog, yang berikutnya yang duitnya banyak, Gog
Kyai Togog; Lung, mana yang duitnya banyak ya ?, Lung kita
buat ramai
Ki lurah Bilung; mafia Partai,tempat partai yang TST, Kyaine
Kyai Togog; wah, kalau begitu partai kita buat ramai saja ya
Lung
Ki lurah Bilung; yak oke, Kyaine
Kyai Togog; manalagi yang belum kita buat ramai, ya Lung
Ki lurah Bilung; disemua lini sudah kita ramai, Kyiaine
KEBINGUNGAN
Sangyang Batari Durgo:
Sangyang Giri Noto/Batoro Guru telah menurunkan Wahyu kebingungan yang
mendapatkan wahyu kebingungan itu aku,
Togog
Ketahuilah Togog dan Bilung bahwa wahyu kebingungan itu dapat mempengaruhi
kahanan di dunia, biar penghuni dunia menjadi bingung
Sangyang Batari Durgo; bagaimana Togog agar penghuni dunia
menjadi bingung
Ki lurah Bilung nylonong: aku usul, pukulun Narkoba kan sudah
merajalela semua dicekoki narkoba biar mendhem
Kyai Togog; Lung, kamu
kok yang jawab, yang ditanya siapa ? hee
Kyai Togog; aku punya usul supaya alam digerakan, pukulun
Sangyang Batari Durgo; Togog, yang digerakan apa dulu, Gog
Kyai Togog; Lung, mana yang digerakan ya ?, biar penghuni
dunia menjadi bingung, kebingungan
Ki lurah Bilung; air dulu, Kyaine
Kyai Togog; wah, kalau begitu air hujan kita tumpahkan biar
dimana-mana terjadi banjir
Ki lurah Bilung; yak oke, Kyaine. Dengan meminta bantuan dewa
hujan
Sangyang Batari Durgo; bagaimana Togog agar penghuni dunia
menjadi bingung, kebingungan
Ki lurah Bilung nylonong: aku usul, pukulun Narkoba kan sudah
merajalela semua dicekoki narkoba biar mendhem
Kyai Togog; Lung, kamu
kok yang jawab, yang ditanya siapa ? hee
Kyai Togog; aku punya usul supaya alam digerakan, pukulun
Sangyang Batari Durgo; Togog, yang digerakan apa lagi, Gog
Kyai Togog; Lung, mana yang digerakan ya ?, biar penghuni
dunia menjadi bingung
Ki lurah Bilung; tanah, Kyaine
Kyai Togog; wah, kalau begitu tanah kita tumpahkan agar
dimana-mana terjadi gempa bumi dan tsunami
Ki lurah Bilung; yak oke, Kyaine. Dengan meminta bantuan dewa
bumi
Sangyang Batari Durgo; bagaimana Togog agar penghuni dunia
menjadi bingung, kebingungan
Ki lurah Bilung nylonong: aku usul, pukulun Narkoba kan sudah
merajalela semua dicekoki narkoba biar mendhem
Kyai Togog; Lung, kamu
kok yang jawab, yang ditanya siapa ? hee
Kyai Togog; aku punya usul supaya alam digerakan, pukulun
Sangyang Batari Durgo; Togog, yang digerakan apa lagi, Gog
Kyai Togog; Lung, mana yang digerakan ya ?, biar penghuni
dunia menjadi bingung
Ki lurah Bilung;air sudah, tanah sudah selanjutnya angin,
Kyaine
Kyai Togog; wah, kalau begitu angin kita tumpahkan agar
dimana-mana terjadi rumah-rumah porak poranda
Ki lurah Bilung; yak oke, Kyaine. Dengan meminta bantuan dewa
angin
Sangyang Batari Durgo; bagaimana Togog agar penghuni dunia
menjadi bingung, kebingungan
Ki lurah Bilung nylonong: aku usul, pukulun Narkoba kan sudah
merajalela semua dicekoki narkoba biar mendhem
Kyai Togog; Lung, kamu
kok yang jawab, yang ditanya siapa ? hee
Kyai Togog; aku punya usul supaya alam digerakan, pukulun
Sangyang Batari Durgo; Togog, yang digerakan apa lagi, Gog
Kyai Togog; Lung, mana yang digerakan ya ?, biar penghuni
dunia menjadi bingung
Ki lurah Bilung;air sudah, tanah sudah, angin sudah,terus
api, Kyaine
Kyai Togog; wah, kalau begitu api kita tumpahkan agar penghuni
dunia merasakan panasnya kepala mereka
Ki lurah Bilung; yak oke, Kyaine. Dengan meminta bantuan dewa
api
Sangyang Batari Durgo; bagaimana Togog agar penghuni dunia
menjadi bingung, kebingungan
Ki lurah Bilung nylonong: aku usul, pukulun Narkoba kan sudah
merajalela semua dicekoki =-narkoba biar mendhem
Kyai Togog; Lung, kamu
kok yang jawab, yang ditanya siapa ? hee
Kyai Togog; aku punya usul supaya alam digerakan, pukulun
Sangyang Batari Durgo; Togog, yang digerakan apa lagi, Gog
Kyai Togog; Lung, mana yang digerakan ya ?, biar penghuni
dunia menjadi bingung
Ki lurah Bilung;air , tanah , angin, dan api dijadikan satu,
Kyaine
Kyai Togog; wah, kalau begitu kita tumpahkan semuanya agar
yang baik-baik dan yang jelek mati semua, jangan !
Ki lurah Bilung; aku ada usul supaya ditinggalkan satu orang
Ciri-ciri orang itu:
Orang itu sedang
dimasukan kekawah condrodimuka dengan tujuan agar kelak menjadi seorang
pemimpin bisa mrantasi gawe, ora miris marang tajeming pusoko, ora tedas tapak
paluning pande, ora gigrik marang pangroyoing para angkoro murko, aji-ajine sudah
menyatu dalam jiwa sang satriyo tersebut
Ki lurah Bilung adalah salah satu dewa yang waskito
AJARAN MENANG DAN KALAH DI DUNIA INI TIDAK AKAN ADA YANG MATI
SEBAB MENANG DAN KALAH SILIH BERGANTI
AJARAN BAIK DAN BURUK DI DUNIA INI TIDAK AKAN ADA YANG MATI
SEBAB BAIK DAN BURUK SILIH BERGANTI
AJARAN DIATAS DAN DIBAWAH DI DUNIA INI TIDAK AKAN ADA YANG
MATI SEBAB DIATAS DAN DIBAWAH SILIH BERGANTI
AJARAN BERHENTI DAN BERJALAN DI DUNIA INI TIDAK AKAN ADA YANG
MATI SEBAB BERHENTI DAN BERJALAN SILIH BERGANTI
AJARAN ADA DAN TIDAK ADA DI DUNIA INI TIDAK AKAN ADA YANG
MATI SEBAB ADA DAN TIDAK ADA SILIH BERGANTI
AJARAN BENAR DAN SALAH ADA DI DUNIA INI TIDAK AKAN ADA YANG
MATI SEBAB BENAR DAN SALAH SILIH BERGANTI
AJARAN TERTUTUP DAN TERBUKA ADA DI DUNIA INI TIDAK AKAN ADA
YANG MATI SEBAB TERTUTUP DAN TERBUKA SILIH BERGANTI
AJARAN SEMPIT DAN LEBAR ADA DI DUNIA INI TIDAK AKAN ADA YANG MATI
SEBAB SEMPIT DAN LEBAR SILIH BERGANTI
AJARAN PANJANG DAN PENDEK ADA DI DUNIA INI TIDAK AKAN ADA
YANG MATI SEBAB PANJANG DAN PENDEK SILIH BERGANTI
AJARAN BESAR DAN KECIL ADA DI DUNIA INI TIDAK AKAN ADA YANG
MATI SEBAB BESAR DAN KECIL SILIH BERGANTI
Maka kehidupan di dunia tidak lepas dari pengaruh kehidupan
di alam Kahyangan yang dihuni oleh para Dewa dan para Bidadari, maka
bagaimanapun hiruk pikuknya dunia dipengaruhi oleh kehidupan para Dewa
Dewa mangejawantah adalah Kyai Semar
Semar selalu ditemani oleh Ki lurah Gareng, Ki lurah Petruk,
dan Ki lurah Bagong
Kyai Semar mengikuti Satriyo yang sejati
Seorang satriyo sejati
Ciri-ciri (penggambarannya)
Seorang satriyo sejati ialah seseorang yang berpegang teguh pada
prinsip hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tidak menoleh kekanan,
kekiri, kesamping dan kebelakang tetapi punya sifat tatag, teteg dan tutug selalu melihat kedepan yang penuh tantangan
dan harapan, dapat memayu hayuning diri pribadi, memayu hayuning
keyakinan/kepercayaan, memayu hayuning keluarga, memayu hayuning masyarakat, memayu
hayuning bangsa dan negara (nilai-nilai luhur Sila Pancasila)
Dewa mangejawantah adalah Kyai Togog
Kyai Togog selalu ditemani oleh Ki lurah Bilung
Kyai Togog selalu mengikuti Raseksa/Buto
Seorang Raseksa/Buto (istilah pewayangan)
Ciri-ciri (penggambarannya)
Seorang Raseksa/Buto ialah
seseorang yang berpegang teguh pada prinsip hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, menoleh kenan, kekiri, kesamping dan kebelakang selalu melihat
kedepan yang penuh pesta pora (sifat hedonisme) dapat memayu hayuning diri
pribadi, memayu hayuning keyakinan/kepercayaan, memayu hayuning keluarga,
memayu hayuning masyarakat, memayu hayuning bangsa dan negara tetapi bersifat
lamis (nilai-nilai luhur Sila Pancasila hanya sebatas dilidah saja) badannya
besar, perutnya buncit, bicaranya pinter selalu menguntungkan diri dan
kelompoknya serta bersifat munafik
Sangyang Batari Durgo adalah gambaran Dewa perempuan yang
keahliannya memang luar biasa antara lain dapat menjelma dirinya seorang
satriyo, raksasa, ratu, raja, putri dan lain-lain.
Episode 2(dua)
IBU PERTIWI
SEDANG MENANGIS
Oh, Ibu...Oh,
Ibu...,oh ibu pertiwi
Darah
dagingku berasal dari air susumu
Jasmaniku
berasal dari kasih sayangmu
Dimana yang
salah,
Siapa yang
salah,
Aku yang
salah,
Kamu yang
salah,
Ya...ya...ya...untung
tidak ada yang berebut menang dan benar, syukurlah....
Apakah air
susunya terkontaminasi oleh kekotoran ?
Apakah
kangker yang menggerogoti ?
Apakah
jas-mani-nya yang terkena penyakit kotor ?
Apakah dulu
Ibu pertiwi kawin muda ?
Ah...tidak
mungkin ! sedang akan melahirkan saja digembleng sampai gepeng,dicekoki hampir
mati,dijepit sampai menjerit,dijerat hingga terikat.
Putra-putranya
yang dulu baik-baik dan buktinya bisa
“MIKUL DUWUR MENDHEM JERO” terhadap Ibu pertiwi
Lihatlah
sekarang perilakunya aneh-aneh,
Putra-putrinya
yang sekarang ini moralnya malah mencontoh moralnya orang lain yang tidak
sesuai dengan kepribadian diri sendiri yang di idaman-idamkan Ibu pertiwi
Kebebasan
dan keterbukaan disana-sini, di segala bidang kehidupan yang bersifat
aibnya keluarga sendiri dibuka kepada
dunia luar seakan-akan sudah tak lagi melihat tata kramanya orang ketimuran
ditunjukan sepertinya sudah tak tahu malu. Aibnya diri adalah aibnya keluarga,
baiknya diri adalah baiknya keluarga.
Aibnya diri
yang berarti aibnya keluarga tercium bakteri lalat hijau maka kehancuran ada didepan
mata
Bakteri
lalat hijau yang meninggalkan kotoran berupa blatung, sekarang blatung-blatung
itu terlihat dimana-mana tak terkecuali di lembaga yang terhormat
Ini semua
akibat dari pedoman, patokan, dan pegangan dipegagng putra terbaik yang mampu
duduk dikursi singgasana sudah kembali kepada yang empunya Yang Maha Langgeng
Dengan
demikian sekarang sedang terjadi kekosongan
keteladanan disegala bidang kehidupan baik di bidang ideologi, politik,
ekonomi, dan sosial budaya serta tak kalah pentingnya krisis moral
Dari bidang
apa saja yang dulu jadi idaman semua orang sekarang menjadi rapuh kembali, diakibatkan kembalinya
pedoman yang menjadi kekuatan putra dan putri Ibu pertiwi.
Pedoman yang
menjadi kekuatan putra-putri Ibu pertiwi sudah diambil kembali oleh yang punya
yaitu Yang Maha Langgeng
IBU PERTIWI
MENGERTI TENTANG HAL ITU
SEKARANG APA
YANG KITA PERBUAT DALAM HIDUP INI ?
Ibu pertiwi
meningatkan
Jalani hidup
dengan legowo, prasojo dan ikhtiar.
Kita kan
sudah di ajarkan oleh alam bahwa setelah hidup tertib kita akan mengalami hidup
tidak tertib alias semrawut apapun,bagaimanapun,oleh siapapun diusahakan tidak
bisa membendung maka akan muncul hidup tertib kembali, maka tertib dan semrawut
itu tidak akan mati karena mereka saling
silih berganti demikian seterusnya, selanjutnya
Bila
mengenang sikap perbuatan putra-putraku di saat sekarang ini aku merasa sedih
dan malu sebab aibnya keluarga dibuka disembarang tempat
Jika Ibu
pertiwi dapat menampakkan dirinya trenyuh dan menangis tersedu-sedu sedang
tangannya menggenggam erat-erat seakan-akan memukul sekuat-kuatnya, kakinya
menendang menyepak-nyepak apa saja yang ada didekatnya, mulutnya komat-kamit
maunya menjerit-menjerit seperti gunung
meletus yang dapat melalap apa saja yang terkena letusannya.
Sepertinya
Ibu pertiwi akan melahirkan anaknya kembali sebab sikap dan perilakunya begitu
kasihan, mari kita tunggu saja. Jika betul akan melahirkan kok lama dan yang
menunggu sudah jenuh dengan sabar menanti kelahiran anaknya. Kita sama-sama
berdoa agar melahirkan anak laki-laki dengan selamat, bisa menjadi patuladan
bagi putra-putrinya yang lahir duluan.
Satriyo
Wilutomo atau Satriyo sejati
Satriyo
Wilutomo berasal dari kata Satriyo dan Wilutomo
Satri yang
berarti ngesatake hawa nafsu
YO yang
berarti yo wani/berani
Satriyo yang
berarti berani ngesatake hawa nafsu
Satriyo
berarti prajurit yang gagah berani
Wilutomo
berarti utama
Satriyo
Wilutomo artinya prajurit yang berani mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat menuju pada cita-citanya
Satriyo sejati berasal dari kata Satriyo dan Sejati
Satriyo berarti berarti prajurit yang gagah berani
Sejati berarti satu jati, jati jatining diri sebagai jagat
kecil (micro kosmos)
Satriyo
Sejati artinya prajurit yang mampu menampung segala bidang kehidupan didunianya sendiri maupun
alam dunia yang lain serta tatas, titis, dan tetes dirasakan oleh jagat
seisinya
Semua
manusia diberi kebebasan untuk berusaha mencapai hal-hal yang diinginkan tetapi
ingat Tuhan yang menentukan, sehingga manusia sakdermo anglakoni
Satriyo yang
pertama telah mencoba untuk duduk disinggasana ternyata tidak mampu untuk
menerima wahyu
Satriyo yang
kedua sedang di masukan dalam kawah condrodimuka oleh Yang Maha Langgeng
Penggemblengan
didalam kawah condrodimuko itu membutuhkan waktu + 21 tahun
Mudah-mudahan
satriyo yang kedua ini mampu menjadi panutan, dan sesembahan seluruh jagat
seisinya