Sunday, 26 October 2014

Sederhana Namun Mematikan

                                                                                                                                                                  
Sederhana Namun Mematikan           
             
Syahdan , inilah dua kunci kesuksesan iblis dan anak buahnya menyesatkan para manusia agar mengikuti setiap apa yang di lakukannya. Dua kunci tersebut adalah Syahwat dan ghaflah (kelalaian). Syahwat membuat maksiat akan terasa nikmat dan melakukan kesalahan menjadi suatu bentuk keindahan. Tidak ada kata penyeselan karena penyesalan datang di akhir. Sedangkakan ghaflah membuat orang manusia lengah dan mudah di perdaya. Senjata inilah yang mematikan sekaligus mengagumkan.

                Tidak ada senjata yaang kuat kecuali kedua senjata tersebut. Syahwat (nafsu) akan membuat manusia lalai dan ghaflah akan membuat manusia membuahkan syahwat. Dua senjata yang paling mematikan dan saling berpengaruh.

                Ghaflah bukanlah lupa. Ia adalah tindakan kurang hati-hati dan waspada terhadap semua kemungkinan buruk. Mengabaikan kesempurnaan dan ketingian karena sibuk dengan yang lebih rendah dan seringkslinys, tanpa di sadri pelaku. Sebabitu adalah kehancuran yang membodohkan manusia, memiskan si kaya dan menghinakan si mulia. Kebinasaan sebelum kematian ini serupa pohon keburukan yang di aliri air kebodohan. Buahnya adalah su’ul khatimah. 

Tapi siapa takut ?

                Dan yang paling kita pikirkan adalah kita memandang bahwa kita tidak pernah melakukan ke lalaian. Meski sejujurnya peringkat prioritas yang kita buat di dalam hidup berat sebelah dan tidak adil. Aroma keduniawaian begitu terasa mengepung kita dan begitu banyak. Dan berprasangka bahwa kematian masih jauh adanya.

                Yang paling menjaga adalah perasaan aman dari siksa Allah SWT, meski hari menjauhi kita dengan hasil sia-sia. Kita hanya memboroskan menghamburkan potensi diri hanya untuk mengejar keduniawian hari ini. Tanpa merasa bersalah kita hanya segelintir mahluk yang tidak ada apanya dari pada tuhan yang maha kuasa dan rendahan yang hanya merayapi bumi ini.

                 Keringat yang menetes hanya untuk memenuhi sandang pangan papan bukan? Kita kehilangan kebaikan hari lalu dan tidak pernah melihat atap dari pada langit bumi mengantungkan cita-cita mulai emnyambutakhirat agar lebih dekat dengan Allah SWT.

                Maka dari pada itu marilah kita buka mata hati, pikiran, telinga dan perbuatan agar kita bisa memahamai, mengaplikasikan dan mengilhami bukti-bukti hidayah yang ada di antara kita. Kecuali kita telah mati oleh senjata setan yang ada di belakang kita dan merayakan kemenangan atas pemanfaatan diri kita agar menemani di neraka nanti.


Di sadur: An-najah

No comments:

Post a Comment

RJP Anak

  RJP ANAK A. BLS     1. Pengertian BLS ( Basic Life Support) BLS ( Basic Life Support ) adalah tindakan pemberian pertolongan, pengobatan, ...